Rabu, 12 September 2012

Bermuka Dua? Na'uzubillah +_+

Seiring bertambahnya usia dunia, manusia berlomba-lomba dalam mencari pujian dan sanjungan. Berberbagai macam cara dihalalkan untuk memuaskan keinginannya. Bahkan, yang dilarang dalam agama pun tidak dihiraukan. Sungguh sangat miris keadaan dunia di masa sekarang.

Salah satu sarana yang dihalalkan yang Islam sangat melarang yaitu bermuka dua. Sungguh sangat disayangkan nasib mereka yang bermuka dua.
 
Dalam sejarah Islam, yang dimaksud dengan orang bermuka dua ini adalah orang-orang munafik yang mengaku beriman manakala mereka bersama-sama dengan kaum mukminin. Tetapi, ketika kembali kepada kelompoknya, mereka kembali lagi kepada kekufurannya. Mereka ini lebih berbahaya daripada orang kafir yang jelas-jelas menampakkan kekafirannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur`an:

“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, ‘Kami telah beriman.’ Dan jika mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, ‘Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok’.” (Al-Baqarah: 14)

Imam Muslim Rahimahullah meriwayatkan dari Yahya bin Yahya, dari Malik, dari Abu Az-Zinad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya, termasuk orang yang paling buruk adalah orang bermuka dua yang mendatangi mereka dengan satu muka dan mendatangi yang lain dengan muka lain.”
Dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya termasuk orang terburuk di sisi Allah pada Hari Kiamat, adalah orang yang bermuka dua.” (HR. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah)

Maksud “orang yang bermuka dua” dalam sabda Nabi di atas, yaitu orang yang menyembunyikan apa yang ada di dalam hatinya ketika bertemu dengan seseorang atau sekelompok orang yang dia musuhi dengan mengatakan perkataan atau sikap yang berbeda dengan apa yang disimpan dalam hatinya. Bagaimanapun, orang yang bermuka dua adalah orang yang sangat berbahaya. Sebab, dia adalah musuh dalam selimut yang sulit dideteksi atau dibuktikan.

Imam An-Nawawi berkata, “Yang dimaksud dengan orang bermuka dua ini, yaitu orang yang datang kepada satu kelompok dengan menampakkan seolah-olah dirinya berada di pihak mereka dan berseberangan dengan pihak lawannya. Tetapi dalam waktu yang sama, dia juga datang kepada kelompok lain dan melakukan hal yang serupa.” Dalam konteks sekarang, orang seperti ini barangkali bisa disebut sebagai oportunis. Orang yang selalu mencari selamat dan tidak mempunyai idealisme.

Semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang bermuka dua dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT, yaitu dengan jalan mena'ati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya..
Amiin ya Rabbal'aalamiin.. ^_^

 Sumber: Kumpulan dari berbagai sumber bacaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar